Hidup menjadi seorang mahasiswa itu gampang - gampang susah (banyak susahnya), terutama mahasiswa fisika ipb. Setiap hari bergelut dengan tugas - tugas, laporan praktikum , kuis dan berbagai kegiatan lainnya. Terkadang bahkan mau remuk rasanya badan ini, maunya mengeluh dan mengeluh kapan selesainya semua proses untuk menjadi fisikawan sejati ini.
Tiba - tiba aku merasa terseret kembali ke dalam kenangan masa SMA-ku. Masa abu - abu putih dimana mimpi baru saja dirangkai, membayangkan masa kuliah yang begitu indah. Datang ke kampus hijau dengan penuh senyuman dan keceriaan (tanpa beban). Membawa buku - buku dalam dekapan kedua tanganku yang penuh dengan ilmu yang dapat merubah nasibku, merubah duniaku. melangkahkan kaki memasuki ruang kelas, bertemu dengan sahabat sekaligus lawan, berbagi cerita sebelum memulai proses menyerap ilmu - ilmu yang super (mr. Mario Teguh style).Namun tidak seperti itu kenyataan yang aku alami pada tingkat dua ini. Jarak kontrakan dengan kampusku yang lumayan jauh memaksaku untuk - hampir selalu balapan dengan waktu. Terengah - engah sampai di dalam kelas, tanpa buku dalam dekapanku, ya karena hanya slide dan buku tulis yang berdiam dalam ranselku. Tiplerku kubiarkan begitu saja menjadi penunggu kamarku, ia terlalu berat untuk ku sertakan dalam langkahku ke kampus. Di dalam kelas, suasana hiruk - pikuk pun dimulai, bukan diskusi tapi proses nyontek sana sini yang hasilnya pada saat ujian nilai yang keluar 'bagai keinjek kaki dewa' (said myclassmate).
Aku masih bersyukur aq tak seburuk itu nilai masih aman dan senangnya masih bisa mendapatkan nilai A. Senang luar biasa, hingga aku memeluk ibuku. Teringat ketika hampir ujian tengah semester dimulai, aq sakit dan harus diopname dirumah sakit. Betapa sedihnya aku saat itu, tubuh yang lemah ini sebenarnya ingin berontak, ingin berdiri dan melepas kerinduan mencari ilmu. Namun apadaya berdiri pun tak mampu, makan pun tak enak. Beruntungnya saat itu, aku memiliki ibu dan ayah yang luar biasa, yang selalu menjagaku memberiku semangat untuk sembuh. (terima kasih ayah bunda, tanpa kalian aku bukan apa2). Selain itu aq memiliki teman - teman yang sangat baik yang setia menjenguk dan memberiku semangat (mybeloved friend in tpb and physic). Mereka bagaikan katalisator kesembuhan bagiku. Thank you pak komti yg selalu menjengukku, thank you nofi yang memberiku hiburan jadi aq ga bosan, thank you siska (everyone said that she is my twin sister) yg selalu memberiku semangat dan membantu kesusahanku saat mau ujian, thank you temen2ku fisika tersayang yang selalu mendukungku, thank you mybeloved geng tpb ( geng odong plus munding ) yang udah menyegarkanku kembali dengan banyolan - banyolan khas kalian, thank you to my abang yg setia nemenin aq kapan pun meski terkadang cuma bisa lewat sms, and the last thank you so muvh to myhousemate yang udah ngerawat aku sewaktu di kontrakan.
Dan sekarang meski masih di tingkat dua, namun lembaran yang baru mulai terbuka. Semester empat yang dikabarkan mengerikan dengan gelombangnya (lebih mengerikan dari mekanika mungkin,hehe) telah tiba. Apakah ia akan menjadi kawan baikku?? iya pasti.
Aku tak mau terkekang dengan simpul masa lalu, secuil semester tiga dimana terdapat banyak tikungan sehingga jalan ditempuh menjadi sedikit lebih sulit. Kuliah adalah sebuah tanggungjawab, sebuah pilihan hidup, sebuah jalan untuk membanggakan kedua orang tua dan pembuka pintu masa depan yang lebih cerah.Semoga proses menuntut ilmu di semester empat lebih baik lagi terutama proses mengenal dan memahami anggota keluargaku di fisika, yang sebelumnya hanya sebatas sms jika perlu,yang hanya mengenal nama berubah menjadi sebuah ikatan yang sangat kuat. Sehingga apapun badai yang menghalang kita tepat utuh dan teguh dalam pencarian kita menuju kesuksesan.
Bersyukur kita bisa menikmati indahnya menjadi mahasiswa di mana tidak setiap orang bisa merasakannya.
Bersyukur memiliki orang tua yang senantiasa berdoa agar anaknya menjadi orang yang berguna dan sukses hidupnya.
Bersyukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan petunjuk-Nya kepada kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar